Rabu, 08 Juli 2009

Ta`aruf...

Rasanya kangen sekali untuk menulis sesuatu di blogku ini, karena sudah empat hari ini aku memang tidak sempat untuk menulis sesuatu.

Untuk kali ini aku ingin sedikit bercerita mengenai apa yang telah aku lewatin kemarin, sedikit apa yang memang harus aku renungi dan aku jadikan sebuah pelajaran untukku. Kemarin seusai mencontreng karena memang kebetulan kemarin libur kerja, aku diajak kakak terbesarku untuk menemaninya bertemu dengan seseorang yang mungkin akan menjadi pelabuhan terakhir untuk kakakku, "kita bertemu untuk berta`aruf ris", seru kakakku.

"Hhhmm??" pikirku sedikit heran dan aneh juga karena kakakku memang tidak pernah kapok. kakakku yang memang tidak pernah menyerah selalu mencoba untuk bangkit walaupun lamarannya sudah sampei 3 kali ditolak (malangnya..) kadang aku merasa kasihan dan malah menjadi kesal jika kakakku selalu ditolak akhwat yang dia pilih, aku jadi ikut2an kesal juga, kadang kupikir "dasar akhwat jaman sekarang itu bener2 matre!!! masa mahar untuk sekarang itu memang benar2 tinggi pengajuannya. trus kenapa malah kakakku yang aku pikir adalah seseorang yang membanggakan bagiku selalu ditolak??!! dasar mereka ga tau aja semua kehebatan dan kebrilianan yang sudah diraih kakakku!!. Memang kakakku sedikit kurang beruntung jika sudah berkenaan dengan calon istri dari kalangan akhwat.. (susah katanya..), tapi aku memang tidak ingin mengecewakannya jadi aku menyanggupi kalo aku akan ikut.

Ba`da Maghrib kita berangkat dan menunggu di selasih, tempatnya nyaman dan memang cocok sekali untuk pertemuan seperti ta`aruf ini. aku sedikit tegang dan cemas juga takutnya malah akan ada sedikit ketidakenakan saat berbincang nanti sampai ada ketersinggungan satu sama lain. ah.. aku mencoba rilex dan membuat kakakku berpikir rilex juga, agar tidak tegang. Tapi kulihat kakakku baik dan sepertinya merasa bahagia (dasar san2!!!). Akhirnya mereka tiba, Sang calon kakakku berkulit putih bersih, tinggi dan terlihat keibuan. Mungkin karena memang backgroundnya adalah guru tk, aku bersalaman dan mencoba menyapa ramah kepada rombongan dari pihak calon kakakku, dan mereka terlihat welcome serta terlihat rilex juga.

Benar-benar pertemuan yang sangat panjang.. banyak hal dari kedua pihak yang diceritakan sedikit tahu juga bahwa tata cara ta`aruf itu seperti ini tapi memang tidak terlalu serius karena konteksnya kita hanya sekedar ta`aruf sekaligus bersilaturahmi. kehidupan sang calon kakakku serta bagaimana latar belakang keluarga dipaparkan seperti sebuah kisah lama yang kembali dibuka. banyak contoh dan pelajaran yang kudapatkan jika aku akan berumahtangga nanti benar-benar pelajaran yang berharga. kemudian setelah cerita dari pihak calon kakakku giliran kakakku yang berkisah tentang bagaimana latar belakang keluarga kami. Sama sekali tak ada yang kami tutupi baik kakakku juga aku yang ikut untuk mengisahkan kisah perjalanan keluarga kami sampai seperti sekarang, aku jadi teringat kembali mengenai perjuangan keluargaku untuk bisa terlepas dari belenggu masalah kehidupan yang memang membuat kami sempat jatuh.

Aku lihat sosok kakakku dengan kebanggaan, kuamati setiap pembicaraan ini betapa memang sudah banyak hal yang sangat berat kami lalui dan hadapi bersama. "Aku Bangga dengan Keluargaku" Seruku..

Perbincangan dan ta`aruf kami yang panjang akhirnya selesai. sangat santai dan sepertinya nyaman saat-saat tadi. apakah memang ta`aruf kakakku kali ini akan berlanjut?? mudah-mudahan iya. "amien.." pikirku.. mungkin sekarang kami sudah harus siap dan rela jika kakakku memang sudah harus menikah. karena mungkin kita semua (adik-adiknya) tidak akan pernah merasa siap jika kita memang tidak meniatkan dan berusaha mempersiapkan diri, mulai sekarang kami akan berusaha tidak terlalu menggantungkan segala sesuatu kepada kakakku yang paling besar. aku niatkan itu dalam hatiku..

Setelah pertemuan yang panjang itu, aku dan kakakku akhirnya pulang ke rumah, dalam perjalanan pulang ada sedikit perbincangan antara aku dan kakakku. sempat ku mengutip kalimat yang disampaikannya untukku bahwa Allah akan memberikan apa yang memang kita butuhkan jika memang sudah waktunya dan bukan apa yang memang kita inginkan. sejenak aku teringat akan seseorang dan "aku seperti pernah mendengar kalimat ini" pikirku.

Hhhmmm.. bagaimanapun ta`aruf kakakku dengan calon istrinya kali ini memberikanku sedikit angin segar, andai aku bisa lebih ikhlas dan sabar menerima seseorang itu aku mungkin tidak akan berpisah darinya.. karena dalam hatiku sekarang. Aku sangat-sangat merindukannya..



Tidak ada komentar: