Sudah beberapa hari ini, aku ga makan nasi,
sebenernya lemes sich. Bukannya belagu atau
ga ada nasi, tapi memang lidahku, pengecap rasa di mulutku tak menyambut
masuknya nasi di mulutku, aku ga tau kenapa setiap aku coba memakannya selalu
saja rasanya mual. Ada yang salah dengan
pencernaanku kayaknya. Aku sering lupa makan, makan nasi juga jadi ga
berasa. Atau mungkin masih trauma sama kasus nasi di padang kemarin. Nasinya
itu ampyun busyet dech.. ga pulen banget. Rasanya hambar, keras. Pokoknya kayak
beras raskin. Astagfirullah bukan aku ga bersyukur juga, tapi seperti yang aku
bilang kayaknya ada yang salah dengan indera pengecapku dan pencernaanku. Aku
sekarang malah lebih menikmati makanan berjenis roti. Bukan karena aku kenalan
sama tukang roti, ataupun karena nonton film korea yang judulnya “bread, love
and dream”, tapi sekali lagi indera pengecapku sedang menggandrungi makanan
yang berjenis roti. Dan juga mungkin sekrang indera pengecapku sedang mulai
jenuh dengan yang namanya nasi. Ckckckckk.. seandainya aku bisa melayangkan
surat sama indera pengecap dan pencernaan, aku mau bilang. Belagu banget sich
lu!! (dengan suara datar..). dari dulu selalu di ajarkan makan nasi, dan nasi
adalah makanan pokok bangsa Indonesia sejak jaman dulu, dulu juga aku pernah
nonton film jaman penjajahan kalau banyak orang yang meninggal karena
memperjuangkan makanan pokok bangsa kita. Sekali lagi maaf nasi bukan aku
sombong, dulu aku tak pernah menyisakan yang namanya dirimu, tapi kenapa
sekarang kadang aku membuangmu, jadi daripada aku merasa berdosa aku lebih baik
ga memakanmu. Mungkin nanti nasi, kalau aku sudah bosan dengan makanan berjenis
roti aku akan memilihmu lagi untuk menjadi makanan pokokku.. :D terima kasih
nasi karena selama ini kamu bersedia menjadi makanan pokokku. Salam sayang
selalu untukmu.
Best regard.
Risma Chaerunnisa